SGN: Digital Skill Dibutuhkan oleh Planters Saat Ini untuk Mendukung Swasembada Gula
YOGYAKARTA (01/03/2024)
– PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak
perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, menyoroti pentingya
kolaborasi antara lembaga pendidikan dan industri gula mendukung sumber daya
manusia perkebunan yang berkualitas, hal ini disampaikan dalam kegiatan Sugar
Insight Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta Kamis (29/02).
“Penting adanya
kolaborasi dunia akademis dengan industri gula dalam menciptakan SDM yang tidak
hanya fokus, pada technical skill dan soft skill namun juga digital skills terlebih kedepan akan dibutuhkan tambahan tenaga
kerja hampir dua kali lipat dari eksisting saat ini untuk mencapai swasembada
gula nasional di tahun 2030”, ungkap Aris Toharisman Direktur Utama SGN.
Menurutnya saat
ini dibutuhkan digital skills selain technical skills dan soft skills, sehingga
melengkapi kompetensi planters untuk mendukung produksi gula serta pencapaian
swasembada gula nasional. Sebagai bagian upaya pencapaian tersebut, PTPN Group
melalui SGN mentargetkan produksi gula sebesar 2,2 juta ton gula tahun 2028 dan
5,5 juta ton pada tahun 2030.
“Selain kembali
ke basic budidaya tanaman, pemanfaatan teknologi digital dapat mendukung percepatan produksi. Berbagai
aplikasi dan digitalisasi teknologi menjadi piranti digunakan di industri gula,
untuk itu dunia akademis khususnya pendidikan gula perlu memasukkan digital
skill dalam salah satu topik pengajaran”, jelasnya kemudian.
Aris Toharisman merujuk pada penerapan
digitalisasi dan teknologi informasi di SGN
yang membantu akselerasi pencapaian target hingga monitoring proses
produksi. Digitalisasi SGN tersebut antara lain, Enterprise Resources Planning
System Application and Product in data processing (ERP SAP), E Office, E
Contract , IPS Integrated, Human Capital Information System (HCIS), Sistem
Monitoring Asal Tebu (Sugarcane Management Supply), Production Information
System (Prodis) dan E-taskforce.
“Implementasi
digital tools pada sektor perkebunan terbukti dapat meningkatkan yield serta
efisiensi sehingga industri perkebunan indonesia dapat setara dengan industri
global”, tutup Aris Toharisman.
###
Comments
Post a Comment